Tuesday, May 29, 2012

Kenapa Bangunan Proyek Hambalang Ambruk


Banyak hal yang aneh dari didirikannya megaproyek wisma atlet di Hambalang, proyek bernilai 1,2 trilyun ini terindikasi di korupsi oleh pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Amblesnya beberapa gedung di proyek ini semakin menimbulkan kegaduhan yang luar biasa di masyarakat yang mengiginkan KPK untuk benar - benar mengusut indikasi korupsi pada proyek ini.

Kalau berbicara soal korupsi di negeri ini memang tidak ada habisnya sob. Jadi lebih baik ngomongin fakta-fakta kenapa beberapa bangunan di proyek itu ambles. Mendengar beberapa komentar dari mantan Menpora Adhyaksa Dault, daerah hambalang memang tidak cocok untuk didirikan bangunan bertingkat karena struktur tanah yang labil dan tempat ini merupakan daerah ring of fire atau cincin api karena dekat dengan gunung-gunung di sekelilingnya.

Jika di kaji dengan ilmu geografi, Topografi Hambalang bervariasi mulai dari datar sampai agak curam, terletak pada ketinggian sekitar 520 samapi 590 mdpl. Iklim di wilayah ini termasuk tipe AA (Schmidt and Ferguson) dengan curah hujan rata-rata mencapai 1.200 mm/tahun, dimana curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada bulan Agustus. Suhu rata-rata daerah ini yaitu 20'C-32'C. Jenis tanah dikawasan ini adalah asosiasi latosol coklat dengan batuan induk adalah batuan endapan dan vulkan. struktur tanah sarang dan sedikit berbatu. Struktur tanah sarang merupakan tanah yang gembur dan memiliki agregat yang cukup besar, memiliki mikropori yang seimbang. (IPB)

Tanah di sekitar Bukit Hambalang yang termasuk cleyshale atau tanah ekspansif, sehingga sangat berpotensi terjadi longsor. Definisi tanah ekspansif sering digambarkan sebagai suatu kondisi tanah yang mudah mengembang (swelling) dan menyusut (shrink) menurut kadar air yang dikandung oleh tanah tersebut. Tanah ekspansif merupakan tanah lempung yang memiliki plastisitas tinggi dam mengandung mineral-mineral yang bersifat ekspansif, seperti Montmorillonite yang apabila kadar airnya berubah-ubah akan mudah mengalami perubahan volume tanah.

Peningkatan kadar air dalam tanah dapat menyebabkan pengembangan volume tanah yang nantinya mengakibatkan penurunan kuat geser tanah dan menimbulkan tekanan pengembangan (swelling pressure). Besarnya swelling pressure sama dengan besarnya tekanan yang menghalangi terjadinya perubahan volumedari tanah. Dalam dunia konstruksi tanah yang memiliki sifat ekspansif banyak menimbulkan banyak permasalahan, seperti bangunan menjadi retak-retak terutama pada dinding dan perkerasan jalan menjadi tidak rata karena tanah bergelombang. Selain itu bila terjadi penyusutan kadar air dapat menyebabkan penyusutan tanah dan permukaan tanah menjadi turun.

Berdasarkan uraian diatas bukit Hambalang memang tidak cocok untuk didirikan bangunan bangunan bertingkat karena struktur tanah yang labil.

1 comment:

  1. Untuk membangun gedung wisma atlet yang cukup luas tersebut hendaknya harus lulus AMDAL terlebih dahulu,sehingga dari audit tersebut bisa diidentifikasi apakah daerah tersebut layak untuk dibangun gedung bertingkat ataukah tidak? :)

    ReplyDelete